Dulu kamu berlalu lalang sesekali berhenti ke persinggahan tempatku duduk. Memberikan seutas penyataan bahwa aku selalu suka tidur. Namun, Sekarang aku terjaga karna bayang-bayang tentangmu terus berlalu lalang pada pikiranku. Sangat menyedihkan, sementara kamu sudah melangkah semakin jauh kedepan dengan meninggalkan jejak langkah kaki yang memaksaku mengikutimu dalam diam.
Dulu kamu selalu menemaniku duduk, berceloteh apapun yang terlintas dipikiranmu. Sesekali memberiku gurauan. Tak lucu memang, tapi entah bagaimana aku menyambutnya dengan tawa yang tak kunjung henti. Hari ini, aku melihatmu duduk berdua di bangku taman dengan gadis kuncir kuda kulit langsat. Sesekali kau acak-acak mangkota kepalanya. Membuatnya melayangkan pukulan gemas mengarah ke lenganmu. Sungguh, saat aku melihat hal ini, inginku perintahkan kakiku bergerak ke arah mu dan membawa mu pergi bersamaku. Namun realita sangat juauh dari ekspetasi yang sudah ku rumuskan baik-baik. Yang ku lakukan hanya terus melihatmu dengannya, dibalik buku lusuh yang ternyata terbalik. -Surabaya, 29 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar